selamat datang di blog ini,semoga bermanfaat

WISATA TANA TORAJA



BENTENG BUNTU BARANA

Benteng Buntu Barana' di Takala pada abad XVIII dulu dibuat Sia Ne'Salu bersama istrinya L. Ta'bi. Benteng Buntu Barana dibuat dengan basis pertahanan dalam menghadapi peperangan melawan musuh-musuh, baik yang datang dari luar maupu dari dalam. Benteng Buntu Barana' ini diperkuat oleh dukungan dari gabungan wakil-wakil masyarakat Tobarani seperti dari Tondon, Kesu', Madandan, Balepe', Pangala' dan beberapa kampung lainnya dalam suatu misi tersendiridari 10 orang yang lebih dikenal To Padatindo dalam menghadapi lawan yang datangnya dari luar Tana Toraja.

Benteng Buntu Barana' terdiri dari 3 bagian benteng, yaitu :
1.Benteng Batu Pa'patulelean terletak pada bagian selatan.
2.Benteng Mangunda'pa agak di bawah dari Benteng Buntu Barana'
3.Benteng Buntu Barana' pada bagian ketinggian.

Ketiga benteng ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain oleh karena merupakan satu kesatuan yang strategis sebagai benteng pertahanan yang tidak pernah terkalahkan, ketika perang melawan penjajahan Belanda, yang dipelopori oleh Tanga Layuk dan Sitto.

Pada lokasi Benteng Buntu Barana' juga kita dapat menyaksikan panorama yang sangat indah ke beberapa penjuru seperti arah ke Bori Tallunglipu dan kota Rantepao. Jaraknya dari kota Rantepao ± 4 km.


GALUGU DUA SANGKABONG

* Daya tarik utama:
o Tongkonan
o Pertenunan tradisional

· Lokasi desa/lembang: Sa'dan Manimbong

KAMBIRA


· Daya tarik utama: Passiliran (Kuburan pada pohon hidup untuk bayi yang masih belum tumbuh gigi)

· Lokasi desa/lembang: Buntu Sangalla'


LO'KO MATA


Lo'Ko Mata suatu lokasi yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa mengambil posisi di lereng gunung Sesean pada ketinggian ± 1400m di atas permukaan laut. Suatu tempat yang sangat menawan, fantastic dan bila seseorang datang dan menyaksikan serta merenungkan ciptaan ini rasa kangen pasti ada.

Selain itu Anda dapat menyaksikan panorama alam yang sangat indah dan deru arus sungai di bawah kaki kuburan alam ini. Yang terletak di desa Pangden ±30 km dari kota Rantepao. Nama Lo'ko' Mata diberi kemudian oleh karena batu alam yang dipahat ini menyerupai kepala manusia, tetapi sebenarnya Liang Lo'ko' Mata sebelumnya bernama Dassi Dewata atau Burung Dewa, oleh karena liang ini ditempati bertengger dan bersarang jenis-jenis burung yang indah-indah warna bulunya, dengan suara yang mengasyikkan kadang menakutkan.

Pada abad XIV (1480) datanglah pemuda kidding yang memahat batu raksasa ini untuk makam mertuanya yang bernama Pong Raga dan Randa Tasik (I) selanjutnya pada abad XVI tahun 1675 lubang yang kedua dipahat oleh Kombong dan Lembang. Dan pada abad XVII lubang yang ketiga dibuat oleh Rubak dan Datu Bua'. Liang pahat ini tetap digunakan sampai saat ini saat kita telah memasuki abad XX. Luas areal wisata Lo'ko' Mata ± 1 ha dan semua lubang yang ada sekitar 60 buah.

LONDA



* Daya tarik utama:
o Liang Lo'ko'
o Erong
o Tau-tau
o Kuburan tergantung
* Lokasi desa/lembang: Sandan Way
Selasa, 01 Juli 2008
Obyek-Obyek Wisata Tana Toraja


BUNTU KALADO


* Daya tarik utama:
o Meseum mini
o Tongkonan Puang Sangalla
* Lokasi desa/lembang: Sangalla

Objek wisata ini adalah Tongkonan Puang Sangalla' yang telah difungsikan sebagai museum dan home stay, terletak di Kelurahan Kaero Sangalla' 20 Km dari kota Rantepao. Buntuk Kalando mempunyai adat "Tanado Tananan Lantangna Kaero Tongkonan Layuk" yaitu sebagai tempat kediaman "Puang Sangalla".

Tongkonan ini dibangun bersama dengan tiga lumbung padi (Alang Sura'). Buntu Kalando sebagai Tongkonan Tananan Lantangna Kaero Tongkonan Layuk dilengkapi dengan beraneka ragam tanduk yaitu tanduk kerbau, tanduk rusa, dan tanduk anoa terpampang di bagian muka Tongkonan dua buah kabongo' yaitu satu kabongo' bonga' Sura' dan satu kabongo' pudu' serta di atasnya didudukkan katik yang menyerupai langkan maega (burung elang), perlambang kebesaran.

Sebagai museum dalam tongkonan ini dilengkapi barang-barang koleksi antara lain:

1. Alat kerajaan Sangalla'
2. Pakaian adat kebesaran
3. Barang-barang bersejarah
4. Barang-barang antik
5. Alat-alat perang
6. Alat-alat ritus
7. Alat-alat pertanian
8. Alat-alat dapur
9. Alat-alat makan
10. Alat-alat minum
11. Barang-barang berkhasiat (balo')
12. Alat-alat top seks Toraja
13. Dan lain-lain


LEMO


· Daya tarik utama:

o Liang Paa
o Tau-tau
o Bangunan tongkonan sasana budaya
* Lokasi desa/lembang: Lemo

Berada di km 9 jurusan Makale-Rantepao masuk 600 meter. Lemo adalah salah satu kuburan leluhur Toraja, hasil kombinasi antara ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kreasi tangan terampil Toraja pada abad XVI (dipahat) atau Liang Paa'. Jumlah lubang batu kuno ada 75 buah dan tau-tau yang tegak berdiri sejumlah 40 buah sebagai lambang prestise, status, peran dan kedudukan para bangsawan di Desa Lemo. Diberi nama Lemo oleh karena model liang batu ini ada yang menyerupai jeruk bundar dan berbintik-bintik.
Sejak tahun 1960, obyek wisata ini telah ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing dan domestik.

Pengunjung dapat pula melepaskan keinginannya dan membelanjakan dollar atau rupiahnya pada kios-kios suvenir. Ataukah berjalan-jalan di sekitar obyek ini menyaksikan buah-buahan pangi yang ranum kecoklatan yang siap diolah dan dimakan sebagai makanan khas suku toraja yang disebut "Pantollo Pamarrasan".



LOMBOK PARINDING

* Daya tarik utama:
o Liang lo'ko
o Erong
* Lokasi desa/lembang: Bori' Parinding


MA'DAUNG TONDO

* Daya tarik utama:
o Patane khusus mayat bayi purba
o Liang lo'ko'
o Erong
o Panorama
o Kompleks rumah adat tradisional
* Lokasi desa/lembang: Sillanan / Mebal

MISTIK!!!… Sepenggal kata yang mungkin cukup mampu mendesirkan bulu kuduk, hal itupun tepat untuk melukiskan adat Ma'daung Tondok Sillanan yang dalam pelaksanaannya penuh mengandung ritual-ritual mistis.

Obyek wisata Ma'daung Tondok terletak di Kecamatan Mengkendek 20 km arah Selatan Makale, ke arah Barat, di Desa Sillanan. Obyek ini didukung oleh obyek-obyek wisata yang sangat menarik seperti : Lo'ko'wai, To'Banga, Pangrapasan dan Ma'dandan serta Tongkonan Karua Sillanan. Di mana masing-masing memiliki daya tarik yang spesifik dan keunggulan tersendiri seperti : Lo'ko'wai; di tempat ini terdapat mayat bayi yang unik dan awet (mummy) di mana rambut, kuku, gigi serta kulitnya masih utuh meskipun umur mayat tersebut diperkirakan sudah berkisar 4 ½ abad. Mayat tersebut disakralkan oleh masyarakat di wilayah adat Ma'daung Tondok yang secara mitologis diyakini adalah keturunan dewa.

Kurang lebih 400 meter terdapat kuburan manusia purba yang terdiri dari tumpukan erong, serta beberapa liang pahat di sekitarnya. Hal lain yang bisa kita nikmati di sektor-sektor obyek ini adalah keindahan alam. Para pengunjung masih dapat menyaksikan pohon-pohon tropis yang terpelihara meskipun umurnya telah tua, dan berkhasiat obat. Perkampungan tradisional yang masih asli dan unik tempat upacara adat, suatu benteng pertahanan yang digunakan untuk memantau musuh pada sekitar abad XVI. Benteng ini tidak pernah diterobos oleh musuh pada zaman dahulu. Wilayah obyek wisata Ma'daung Tondok secara keseluruhan sampai saat ini masih terpelihara dengan baik dan siap menanti kunjungan Anda.

MUSEUM LONDORUNDUM

* Daya tarik utama:
o Rumah adat Toraja
o Museum
* Lokasi desa/lembang: Tallunglipu, Bolu - Rantepao

Menurut penuturan lisan orang Toraja khususnya bagi para bangsawan khususnya di Kecamatan Sa'dan Balusu' dan Sesean bahwa Londorundun yang bergelar "Datu Manili", adalah seorang putri yang cantik jelita yang memiliki rambut panjang dengan ukuran 17 depah 300 jengkal atau dalam Bahasa Toraja "Sang pitu da'panna, Talluratu' Dangkananna". Gadis jelita ini dipersunting oleh seorang raja dari Kabupaten Bone yang bernama "Datu Bendurana".

Bukti sejarahnya adalah sebuah buku besar yang modelnya persis dengan sebuah kapal dikawal oleh dua batu kecil yang modelnya seperti perahu berada di Sungai Sa'dan di desa Malango' (Rantepao) sebelah kanan jembatan Malango' yang menurut cerita leluhur secara turun-temurun adalah kapal milik Datu Bendurana yang datang mencari dan menyelidiki Datu Manili (Londorundun). Mereka dipertemukan dalam jodoh dan oleh sebab itu orang Bone tidak boleh berselisih dengan orang Toraja, karena mereka mempunyai "Basse" atau "Perjanjian". Salah satu saudara kandung Londorundun adalah "Puang Bualolo" kawin ke wilayah Sa'dan, dan menjadi leluhur pemilik Museum Londorundun yang terletak di Desa Tallunglipu, kompleks Bolu-Rantepao.

POTEK TENGAN


* Daya tarik utama: Situs purba/bersejarah
* Lokasi desa/lembang: Tengan

Tak kenal maka tak sayang, sesudah dikenal bisa jatuh cinta. Sungguh jatuh cinta pada obyek wisata Potok Tengan di Desa Tengan Kecamatan Mengkendek, persis di bawah kaki Gunung Kandora. Obyek wisata ini memiliki suatu rahasia yang terpendam yang pasti punya makna dan arti hidup yang sarat dengan pertanyaan.

Ya, itulah 'Batu Suci' sebagai penjelmaan dari mayat 'Puang Pindakati' istri dari Datu Sawerigading. Permaisuri Datu Sawerigading ini dipuji-puji masyarakatnya di masa silam sebagai 'Dewi Pelindung' (Penolong). Sebagai penghormatan bagi Dewi Pelindung ini diadakan 'Pesta Meroek' setiap tahun.

Generasi dari Dewi Pelindung dan datu Sawerigading, mengatur pemerintahannya dalam 3 fungsi yang disebut Tallu Borangna, yaitu pada Tongkonan Potok Tengan, dan pemimpinnya bergelar Pattole Baine, pada Tongkonan Garompa bergelar Masulosulo. Masing-masing dengan fungsi Pemimpin Tertinggi (salassa'). Penerangan dan obyek wisata sekali lagi dilengkapi dengan suatu mitos dan mungkin pasti (you believe it or not), adalah seorang yang pada zamannya dipandang sebagai Dewa dengan gelar "Tomebanuaditoke", Tometondok Dianginni, To turunan dibentoen, To Losson di Batara Mendemme' di Kapadanganna, Dialah "Puang Tambora Langi" si pembawa adat Sanda Saratu yakni 7777 pasal yang menjadi tatanan adat, ada'na sukaran aluk masyarakat Toraja sejak leluhur hingga kini.

Sarana prasarana menuju obyek sebagian sudah baik, tetapi sebagian pula yang masih jalan setapak model jalan kampung tempo dulu. Namun Anda tidak merasa lelah dan tiba-tiba telah berada di puncak potok tengan, oleh karena melalui jalan-jalan ke Potok Tengan ada kekuatan gaib yang mengantar Anda.

TIRO TASIK
Tiro : melihat/memandang
Tasik : laut lepas



Tiro Tasik adalah salah satu obyek wisata di mana Anda dapat menikmati laut lepas Teluk Bone. Sungguh suatu mujizat yang besar bahwa Tiro Tasik berada di tengah-tengah pegunungan, tetapi secara penglihatan dapat sangat dekat dengan laut. Juga pemandangan alamnya yang indah menawan dan hawanya yang sejuk. Tiro Tasik pada zaman dahulu dijadikan benteng pertahanan masyarakat distrik Sa'dan Matallo. Tiro Tasik adalah tanah milik Tongkonan Buntu Busia dan Sellak.

Apabila Anda berada pada lokasi ini sejauh mata memandang arah sebelah timur Anda menyaksikan Teluk Bone dengan perahu-perahu layarnya yang pantang surut sekali terkembang. Arah Selatan dengan pemandangan sebagian alam Toraja yang indah permai berhiaskan lembah, bukit, dan sawah-sawah tersusun rapi secara alamiah. Arah Barat Anda dapat melihat Gunung Sesean yang menjulang tinggi dengan batu cadasnya yang diselingi pohon-pohon arabica. Arah Utara Anda dapat menyaksikan lebatnya hutan-hutan lindung yang ditumbuhi bermacam-macam jenis pohon tropis. Sepanjang jalan ke arah obyek wisata Tiro Tasik tak jemu-jemunya menyaksikan ciptaan-ciptaan leluhur yang antik dan bergengsi. Yakni perumahan adat milik masyarakat antara lain : Tongkonan Rea, Belo Sa'dan, Tammuan Allo' Buntu Lobo', Pambalan, Pantu dan Belo Bua', dengan wanita-wanitanya yang sedang mengayunkan "Balida"nya (alat tenun tradisional), untuk menenun kain-kain tradisional yang cantik dengan nama tenunan Paruki' (Tenun Ukir). Dan bila Anda merasa haus silakan mencicipi sang suke Tuak mammi'na To Sa'dan dengan nama "Tuak Sissing Beang" yang sangat harum aromanya dan membuat si peminum bertambah semangat.

pemandian air panas lejja kab.soppeng

Kota Soppeng menjadi tujuan perjalanan kali ini.Kota Soppeng memang memiliki keunikan dan dikenal sebagai kota Kalong, hampir di setiap pohon yang berada di sepanjang jalan dalam kota, banyak terlihat kumpulan Kelelawar yang menggelantung sehingga nampak seperti pohon dengan duan berwarna hitam. Masyarakat sekitar kota dapat hidup harmonis dan tidak ada yang memburu mamalia bersayap tersebut. Diyakini apabila kawanan Kalong ini meninggalkan Kota Soppeng, sesuatu hal buruk akan segera terjadi. Untuk dapat lebih menikmati sensasi dari kawanan Kalong ini, waktu yang paling tepat adalah menjelang sore hari karena hewan tersebut akan mulai beraktifitas dengan terbang untuk mencari makanan… Saya sendiri takjub melihat langit kota Soppeng yang menjadi gelap karena ribuan Kalong yang terbang di angkasa… sungguh pemandangan yang tidak biasa…
Setelah berkeliling di kota soppeng,perjalanan bisa kita lanjutkan ke tempat wisata yang tidak kalah menarik dan unik yang dimiliki oleh kabupaten soppeng,yaitu pemandian air panas lejja yang bisa ditempuh dari kota soppeng selama 2 jam.

Pemandian Air Panas Lejja merupakan salah satu objek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan manca negara. Pemandian ini berada dalam kawasan hutan lindung yang berbukit dengan panorama alam yang indah, sejuk, nyaman di Desa BuluE, Kecamatan Marioriawa, sekitar 44 km sebelah utara Kota Soppeng, dengan sumber air panas alam yang dapat menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal.
Fasilitas di Lejja sudah sangat memadai dengan adanya toilet, ruang bilas, tempat ganti pakaian, pondok peristirahatan dan aula pertemuan.

WISATA ALAM DAN SEJARAH BUDAYA

Wisata Kabupaten Soppeng


Secara geografis Kabupaten Soppeng terletak pada koordinat antara 4o 6’ sampai 4 o 32’ Lintang Selatan dan 119 o 42’ 18” sampai 121 o 6’ 13” Bujur Timur.

Batas-batas wilayah :
- Sebelah Utara : Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo
- Sebelah Selatan : Kabupaten Bone
- Sebelah Timur : Kabupaten Bone dan Wajo
- Sebelah Barat : Kabupaten Barru

1. Permandian Alam Lejja

Lokasi Permandian ini terletak kurang lebih 40 km dari Ibukota Kabupaten Soppeng yaitu di Desa Bulue Kecamatan Mario Riawa. Permandian ini sangat menyenangkan karena selain terdapat 3 (tiga) buah kolom air panas juga dikelilingi oleh gunung-gunung dan pohon-pohon besar sehingga lokasi ini sangat cocok untuk beristirahat. Menurut Mitologi warga setempat, kalau kita mandi di kolam tersebut, maka penyakit kita akan sembuh.

2. Kalong

Keberadaan kalong di jantung Kota Watansoppeng, semakin menambah pesona kota ini. Oleh karena itu ibu kota Watansoppeng dijuluki sebagai kota kalong. Uniknya kalong ini hanya mau berdiam dan bergelantungan di pepohonan sepanjang kota Watansoppeng.

Menjelang matahari tenggelam di ufuk barat, kalong ini beterbangan mencari makanan dan menjelang matahari terbit seiring dengan gema suara azan subuh, kalong ini kembali ke tempatnya dengan suara yang khas dan brisik seakan membangunkan masyarakat kota Watansoppeng untuk memulai aktifitasnya.

3. Kompleks Istana Datuk Soppeng

Kompleks Istana Datu Soppeng terletak di jantung kota Watansoppeng berhadapan dengan Villa Yuliana yang dibangun sekitar tahun 1261 pada masa Pemerintahan Raja Soppeng I LATEMMAMALA bergelar PETTA BAKKAE.

Dalam Kompleks tersebut terdapat bangunan, antara lain: BOLA RIDIE (Rumah Kuning), yang berfungsi untuk menyimpan berbagai jenis atribut kerajaan, SALASSAE berfungsi sebagai Istana Datu Soppeng, MENHIR LATAMMAPOLE berfungsi sebagai tempat menjalani hukuman bagi orang yang melanggar adat dengan cara mengelilingi 7 kali.

4. Rumah Adat Sao Mario

Rumah Adat Sao Mario terletak di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa, sekitar 30 km dari kota Watansoppeng.

Di dalam kompleks Rumah Adat Sao Mario ini, terdapat berbagai jenis Rumah Adat yang bergaya Arsitektur Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Minangkabau dan Batak. Rumah Adat Sao Mario di samping berfungsi sebagai museum dengan koleksi berbagai jenis barang antik yang bernilai tinggi dari berbagai daerah di Indonesia dan Luar Negeri seperti: Kursi, Meja, Tempat Tidur, Senjata Tajam dan berbagai macam batu permata.

5. Villa Yuliana

Villa Yuliana merupaka salah satu bangunan peninggalan Belanda di Kabupaten Soppeng, bangunan ini terletak di jantung kota Watansoppeng dibangun oleh C.A. KROSEN Tahun 1905 selaku Gubernur Pemerintahan Hindia Belanda di Sulawesi.

Konstruksi dan arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan gaya Eropa dan gaya Bugis. Villa Yuliana ini merupakan bangunan kembar, satu diantaranya ada di Nederland, pembangunan Villa ini merupakan wujud kecintaan terhadap Ratu Yuliana.

6. Permandian alam citta

Pemandian Alam Citta terletak di Jantung Desa Citta Kecamatan Citta, sekitar 35 km sebelah Timur kota Watansoppeng dan sekitar 15 km dari Cangadi, Ibukota Kecamatan.

Di obyek ini, pengunjung dapat menikmati Pemandian Alam Citta, disamping mandi juga dapat menikmati keindahan panorama alam, perkampungan dan berbagai aktivitas masyarakat seperti pengolahan tembakau secara tradisionil, air Pemandian Alam Citta juga menjadi sumber air bersih dan telah diolah menjadi air mineral oleh seorang pengusaha swasta.

7. Permandian Alam Ompo

Pemandian Alam Ompo merupakan salah satu Obyek Wisata andalan domestik. Pemandian yang terletak di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata,sekitar 3 Km sebelah Utara kota Watansoppeng,dikenal dengan airnya yang jernih,dingin dan menjadi sumber air bersih masyarakat kota serta diolah menjadi air mineral oleh sebuah Perusahaan Swasta Nasional.

Dalam Kawasan Obyek Wisata Ompo ini,terdapat areal yang luas untuk perkemahan dan Motor Cross dan juga terdapat sebuah Danau Buatan yang cukup luas sebagai areal bermain perahu dan memancing ikan air tawar.

8. Permandian Air Panas Lejja

Pemandian Air Panas Lejja merupakan salah satu opbjek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan manca negara. Pemandian ini berada dalam kawasan hutan lindung yang berbukit dengan panorama alam yang indah, sejuk, nyaman di Desa BuluE, Kecamatan Marioriawa, sekitar 44 km sebelah utara Kota yang dapat menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal.

Obyek wisata ini dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti air bersih, listrik, areal parkir, jalan beraspal, guest House, Kolam berendam, lapangan tenis dan baruga wisata untuk pertemuan dengan daya tampung 300 orang.

KABUPATEN RAJA AMPAT,PAPUA BARAT


Kabupaten Raja Ampat adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Waisai.Raja Ampat adalah kabupaten baru di Indonesia. Wilayah yang terletak terpencil di Papua Barat ini baru berusia tujuh tahun.Meskipun masih berusia dini, Raja Ampat mampu menyedot wisatawan mancanegara sebanyak 5 ribu orang per tahun pada 2010. Targetnya, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 15 ribu di tahun 2011.

Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Empat pulau diantaranya:misol, Salawati, Batanta dan Waigeo, merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama.

Sebagai daerah kepulauan, satu-satunya transportasi antar pulau dan penunjang kegiatan masyarakat Raja Ampat adalah angkutan laut. Demikian juga untuk menjangkau Waisai, ibu kota kabupaten. Bila menggunakan pesawat udara, lebih dulu menuju Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong perjalanan ke Waisai dilanjutkan dengan transportasi laut. Sarana yang tersedia adalah kapal cepat berkapasitas 10, 15 atau 30 orang. Dengan biaya sekitar Rp. 2 juta, Waisai dapat dijangkau dalam waktu 1,5 hingga 2 jam.


Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam terbaik di dunia.


Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia